Blended learning menjadi metode baru yang saat ini digunakan untuk proses belajar mengajar di kala pandemi. Lalu apa bedanya dengan hybrid learning? Pada dasarnya, kedua metode ini sama-sama menggabungkan dua cara pembelajaran yang dilakukan dalam satu waktu. Untuk itu, simak berikut agar tidak salah.
Perbedaan Blended dan Hybrid Learning
1. Metode Hybrid Learning
Hybrid learning adalah proses pembelajaran sinkron yang mengkombinasikan antara penyampaian dari maupun luring yang dilakukan pada waktu tertentu. Pelajar dibagi menjadi dua kelompok, dimana satu kelompok akan belajar secara tatap muka langsung semenyara kelompok lainnya belajar jarak jauh dari rumah.
Pembelajaran ini menyatukan proses kegiatan belajar mengajar online dengan tatap muka langsung yang dilakukan secara teratur dan efektif. Tentunya dalam penerapannya harus ada penyesuaian di mana penyesuaian ini bisa tergantung kondisi dari suatu lembaga pendidikan atau sekolah dan tempat tinggal para peserta didik.
Penerapan metode pembelajaran hybrid learning ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekolah dan juga fasilitas pendukung seperti kesiapan teknologi yang nantinya akan digunakan. Pembelajaran ini menggunakan sistem daring akan dilakukan tetap oleh guru dengan kombinasi pertemuan tatap muka langsung.
2. Metode Pembelajaran Blended
Blended learning merupakan penggabungan dua metode pembelajaran yang terpisah dengan proses pembelajaran yang berbasis teknologi dengan penekanan yang diberikan. Pembelajarn metode ini dianggap lebih efektif dibandingkan dengan proses pembelajaran konvensional.
Hal yang Perlu Untuk Diperhatikan
Pembelajaran menggunakan metode satu ini tidak bisa dilakukan begitu saja. Persiapan oleh pengajar dan pihak sekolah sangat penting untuk kelancaran proses pembelajaran. Yang pertama pastinya adalah kesiapan dari para pelajar. Kesiapan pelajar ini merupakan hal utama yang harus dipastikan.
Pemilihan learning management system atau LMS juga penting, karena pembelajaran ini masih menggunakan teknologi maka diperlukan perangkat LMS. Penyusunan skema belajar juga harus dirancang dengan benar dan tepat.
Peran orang tua wali murid hingga pihak sekolah atau komite sekolah juga penting agar metode belajar blended learning bisa berjalan tanpa ada kendala. Kesepakatan antara pengajar dan pelajar juga perlu dibuat. Guri dan murid bisa berdiskusi dalam membuat kesepakatan belajar.
Buat kesepakatan yang tepat agar terjalin kesepahaman yang baik. Guru juga bisa membuat beberapa tata tertib pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan optimal. Dalam penerapan ini, pihak sekolah juga harus menyediakan fasilitas pendukung.
Fasilitas pendukung ini diharapkan dapat membantu pelajar agar bisa menjalankan pembelajaran. Karena masih di dalam situasi pandemi, pihak sekolah juga harus menyediakan sarana kebersihan yang layak, alat pengukur suhu dan lainnya.
Teknologi yang digunakan juga harus memadai. Mulai dari komputer, koneksi internet serta media lain yang digunakan untuk membagikan materi untuk para pelajar yang belajar daring atau jarak jauh dari rumah. Pastikan guru membagikan modul materi yang dapat diakses baik oleh siswa daring dan luring di dalam kelas.
Disarankan untuk menggunakan modul pembelajaran online seperti ebook, pdf dan file lainnya. Buku fisik tidak lagi dianjurkan sebagai modul pembelajaran blended learning ini. Pengajar harus memastikan materi pembelajaran yang mereka jelaskan bisa tersampaikan tanpa adanya kendala.
Sekolah Murid Merdeka juga menggunakan metode ini dalam penerapan pembelajaran, bahkan mereka memiliki tiga metode belajar yang dapat dipilih langsung oleh para peserta didiknya. Mereka bisa belajar di kelas, belajar daring dari rumah dan belajar mandiri dengan bimbingan tutor terpercaya.