Teknologi jaringan fiber optik memanfaatkan bahan utama dari serat kaca untuk mentransmisikan lebih banyak sinyal dalam bentuk pulsa cahaya, dapat berupa data maupun komunikasi suara. Teknologi ini banyak diandalkan karena performanya yang cepat. Akan tetapi, beberapa hal berikut umumnya dapat mempengaruhi performa koneksi fiber optik.
Hal yang Mempengaruhi Jaringan Fiber Optic
1. Loss
Loss dapat mempengaruhi performa jaringan serat optik. Kondisi ini diakibatkan oleh panjang span fiber, serta banyaknya splicing pada sepanjang span fiber. OTDR dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur besarnya loss dari suatu span fiber, agar dapat segera ditangani dan tidak mengganggu performa jaringan.
2. Dispersi
Berikutnya ada dispersi, yang mana dispersi akan semakin jelek seiring dengan bertambahnya usia fiber. Dispersi ini sendiri ada dua macam, yaitu CD (Chromatic dispersion) dan PMD (polarization mode dispersion). Chromatic dispersion diakibatkan oleh variasi fiber index dengan panjang gelombang.
Sehingga hal tersebut menciptakan adanya delay antara panjang gelombang dan pulsa transmisi cahaya. Alhasil sinyal yang ditransmisikan oleh jaringan fiber optik pun menjadi cacat dan terjadi distorsi serta naiknya bit error ratio. Untuk mengatasi chromatic dispersion ini, dapat dibuat semacam spul atau gulungan fiber optik untuk kompensasi cacatnya sinyal yang dikirimkan.
Selain itu, pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa suhu kabel fiber optik dapat berpengaruh terhadap penurunan kualitas sinyal pada jaringan. Chromatic dispersion sendiri dapat diukur dengan chromatic dispersion meter, untuk mengetahui besarnya dispersi.
Sedangkan polarization mode dispersion disebabkan oleh berubahnya bentuk fiber optik yang diakibatkan suhu, atau adanya tarikan fiber yang bengkok. Jadi fiber optik seharusnya berbentuk bulat dan lurus, pada menjadi tidak bulat dan bengkok karena suhu, kelembaban, serta pergeseran bumi.
Adapun faktor lain yang menyebabkan terjadinya polarization mode dispersion yaitu proses pembuatan fiber optik yang kurang sempurna. Contohnya pada kabel single mode, yang pada dasarnya terdiri atas kabel dua mode dengan polarisasi sama. Sinyal akan dilewatkan pada dua mode tersebut dengan kecepatan sama dalam kondisi normal. Namun ketidaksempurnaan membuat sinyal menjadi asimetris.
3. Sealed dan Jacket Fiber Rusak
Hal lain yang dapat mempengaruhi performa jaringan fiber optik yaitu terjadi kerusakan pada sealed dan jacket fiber. Umumnya fiber sealed dan jacket fiber tersebut memang akan semakin berkurang kualitasnya seiring bertambahnya usia. Seperti lama kelamaan mengeras dan pecah, sehingga suhu dan lembap mengakibatkan performa fiber optik menurun karena sudah tidak terlindungi.
Beberapa hal di atas dapat mempengaruhi performa teknologi fiber optik dalam mentransmisikan data. Sehingga diperlukan maintenance jaringan agar tidak mengalami penurunan performa. Selain itu, kabel fiber optik sendiri umumnya cukup awet dan daya tahannya kuat. Jika anda membutuhkan dukungan jaringan yang kuat seperti ini, iForte dengan teknologi Metro E menjadi pilihan bagus.