Arsip Infografis – Di tengah memanasnya situasi perbatasan Ukraina yang dikepung Rusia, Amerika membuat tuduhan tentang kemungkinan adanya operasi fastflight oleh Rusia untuk memicu serangan. Beberapa sumber pemerintah Inggris juga menyatakan kremlin berencana memasukkan serangan terhadap pasukan sendiri sebagai sebuah alasan invasi.
Baru-baru ini Rusia mengaku akan merespon dan mengambil tindakan jika ada warga negaranya yang tewas di manapun termasuk di wilayah donbass Ukraina. Kami tidak akan menginvasi Ukraina kecuali bila kami diprovokasi untuk melakukan hal itu kata utusan Rusia untuk Uni Eropa.
Vladimir seperti dikutip dari reuters wilayah donbass merupakan basis bagi gerakan kelompok separatis Ukraina yang disokong oleh Rusia Namun pernyataan tersebut masih belum jelas mengenai berkaitan dengan operasi bendera palsu atau tidak. Operasi false flag juga diyakini sudah dibahas di dalam ruang kendali di gedung putih pada beberapa hari lalu.
Pemerintahan coba Eden mengklaim memiliki bukti Rusia akan memproduksi video propaganda yang menggambarkan serangan Ukraina terhadap Moskow. Dalam video itu Rusia berusaha menunjukkan militer Ukraina seolah-olah telah melancarkan serangan terhadap negara pimpinan Vladimir Putin. Misalnya jenazah dan aktor sebagai pelayat dan gambar lokasi yang sudah hancur.
Operasi bendera palsu sudah pernah diterapkan dalam perang-perang daerah sebelumnya. Operasi False Flag merupakan aksi yang bertujuan untuk menyamarkan pihak yang seharusnya bertanggungjawab dan menjadikan pihak lain sebagai kambing hitam.
Sederhananya operasi tersebut untuk membuat kambing hitam demi memfasilitasi serangan mereka. Operasi ini bersifat rahasia dan dirancang seolah-olah negara atau kelompok lain melakukan serangan.
Aksi tersebut juga yang digunakan untuk menetapkan konteks perang. Selain itu operasi false Flag mengacu pada kegiatan yang dilakukan oleh individu atau organisasi pemerintah untuk melemahkan lawan politik.
Selain rencana bendera palsu Rusia atau Ukraina, beberapa tragedi perang sebelumnya sudah lebih dahulu melakukan hal tersebut. Diantaranya perang Rusia Swedia perang jepang Tiongkok kedua dan insiden glitz.
Surat pengangkatan bagi karyawanÂ
Melansir dari historia.co.id setelah perang dunia kedua Amerika Serikat dan Inggris Raya bersama-sama mengorganisir operasi bendera palsu selama kudeta Iran 1953. Tujuan operasi yang dilakukan negara itu adalah dengan sengaja melemahkan pemerintahan Perdana Menteri Muhammad mustard.
Mustard telah membuat sebuah kesalahan dengan menasionalisasi perusahaan minyak di Iran. Ini membuat marah Amerika dan Inggris yang bersama-sama memutuskan untuk meluncurkan serangan kampanye pemboman terhadap mustard dan orang-orang terkemuka yang kemudian mereka tuduhkan pada komunis yang bersimpati pada pemerintah.
Protes tumbuh terhadap mossadeq didorong oleh Yi dan M16 mossadeq akhirnya dipecat dari jabatannya oleh syairan dan ditempatkan di bawah tahanan rumah. Dia tinggal di sana sampai kematiannya pada tahun 1967.
Amerika menolak untuk mengakui keterlibatan apapun dalam penggulingan mustard hingga pada tahun 2013. Tidak hanya mereka dan Eropa yang melakukan praktek operasi tersebut antara tahun 1979 dan 1983 dinas rahasia Israel diduga menghasut serangkaian serangan bom mobil di Lebanon yang menewaskan ratusan orang Lebanon dan Palestina.
Meskipun pemboman diklaim oleh organisasi teroris Front Pembebasan Lebanon banyak yang percaya bahwa bom tersebut diledakkan oleh Israel agar terjadi perbedaan pendapatan di seluruh wilayah dan membenarkan invasi Israel ke Lebanon.
Meskipun seorang jenderal Israel telah mengakui serangan itu dilakukan oleh negaranya namun secara resmi Israel menyangkal dan mengaku tidak terlibat terkait dengan Lebanon pada tahun 1982 saat invasi pertama Israel ke Lebanon. Mungkin orang tidak akan pernah lupa ketika itu ada sebuah truk yang sarat dengan bahan peledak menabrakkan diri ke barak marinir Amerika Serikat di Bandara International Beirut yang menewaskan 241 Marinir.
Peristiwa ini berhasil menarik Amerika untuk ikut perang di pihak Israel. Keterlibatan mossad dalam peristiwa ini pun kemudian diungkap oleh mantan agennya sendiri. Factor ostrovsky dalam bukunya yang berjudul by way of Deception yang terbit pada tahun 1991.
Selain itu ledakan bom di hotel PIN gafid Palestina pada 22 juli 946 yang menyebabkan tewasnya 91 tentara Inggris. Israel menuding kaum militan Palestina ada dibalik ledakan tersebut. Namun kemudian terungkap bahwa aksi terorisme tersebut dilakukan kelompok teroris Israel irgun yang berpakaian Arab. Tujuannya jelas Israel bukan sekedar menginginkan Inggris keluar dari Palestina tapi juga hendak mengubah opini dunia tentang para pejuang kemerdekaan Palestina.
Militer Swedia merupakan salah satu yang pertama kali menggunakan operasi valve Lex saat mereka menyerang Pomala pada tahun 1788. Wilayah ini terletak di perbatasan antara Rusia dan Swedia. Pasukan itu Menggunakan seragam tentara Rusia palsu yang dibuat prajurit lokal untuk melancarkan serangan.
Majelis nasional Swedia kemudian melancarkan serangan sebagai pembalasan padahal sebelumnya mereka tidak sepakat perang melawan Rusia. Perang itu lalu berlangsung selama dua tahun.
Selain itu operasi bendera palsu juga digunakan Jepang untuk menyerang manchuria pada September 1933. Seranhan itu terjadi usai mereka meledakkan bagian rel kereta api meskipun kerusakan tidak begitu signifikan dan layanan kereta api juga tidak terganggu Jepang memanfaatkan insiden ini untuk merebut manchuria.
Megeri Sakura itu kemudian menjadikan manchuria sebagian negara merdeka.
Serangan bendera palsu lain yang dilakukan Jerman pada tahun 1939 dalam insiden ketika itu Berlin masih dipimpin oleh Adolf Hitler. Selama kejadian berlangsung pasukan Hitler menyamar sebagai tentara Polandia untuk melancarkan serangan terhadap sebuah stasiun radio di Jerman.
Serangan itu mengakibatkan sebagian masyarakat Jerman mendukung invasi ke Polandia yang memicu Perang Dunia Kedua. Sebelum info ke Polandia betul-betul terjadi, Hitler mengatakan Kebenaran akan luput dari pandangan publik.
Kredibilitas serangan itu tidak penting pemenang tidak akan ditanyakan. Apakah dia mengatakan yang sebenarnya itu kata Hitler.
Situasi terbaru konflik di perbatasan Ukraina meningkat usai Rusia mengerahkan ratusan ribu pasukan ke wilayah tersebut. Menurut catatan Amerika Serikat sejauh ini setidaknya ada 130.000 tentara Rusia yang berada di perbatasan Eropa Timur.
Putin berulangkali membantah pihaknya berniat menyerang Ukraina namun disatu sisi ia bersikeras tidak akan membiarkan bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.
Rusia pun akhirnya menarik sebagian pasukannya di perbatasan sekaligus mematahkan berbagai prediksi barat soal serangan pada 16 Feb. Namun tidak ada yang mampu memprediksi langkah apa yang akan diambil oleh Rusia selanjutnya akan ada alasan untuk memulai sebuah perang.
Demi menunjukkan sebuah supremasi dan kuasa meskipun korban dan keruntuhan materi selalu menjadi bagian dari harga yang harus dibayar mahal.
Demikian sekilas mengenai operasi bendera palsu atau false flag.