Mudahnya Akses Sosial Media di Kalangan Mahasis

Salah satu perihal yang dapat mempercepat proses inovasi dan penciptaan ilmu adalah dengan kegiatan share informasi dan pengetahuan. Berbagi informasi dapat dijalankan dengan beraneka cara baik secara langsung maupun melalui sarana elektronik.

Demikian termasuk di dunia akademik, di mana para sivitas akademika termasuk banyak manfaatkan information share untuk menopang kegiatan akademik mereka. Dalam siklus penciptaan informasi terkandung beberapa proses yakni akuisisi informasi, penyaringan informasi, mengelola dan menyimpan informasi, manfaatkan informasi, dan menciptakan informasi baru demikian sesudah itu agar dapat terbentuk lingkaran pengetahuan.

Semakin banyak informasi maka jadi banyak inovasi atau ilmu baru terbentuk. Penelitian ini manfaatkan pendekatan kuantitatif, dengan menyita sampel mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga sebanyak 200 orang. Peneliti cuma menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa yang miliki dan manfaatkan sosial media. Namun kuesioner yang lagi dan dapat digunakan sejumlah 154 yang terdiri berasal dari 70 laki-laki dan 84 perempuan.

 

Sosial Media untuk Berbagi Informasi

Berdasarkan hasil survey terhadap mahasiswa Fakultas Vokasi memperlihatkan bahwa umumnya mahasiswa miliki lebih berasal dari satu media social agency jakarta, bahkan ada yang miliki lebih berasal dari 5 sosial media. Adapun sosial sarana yang paling banyak digunakan adalah instagram, facebook, twitter, dan youtube. Pengguna sosial sarana saat ini diperkirakan raih 2 milyar dan dapat naik jadi 2,6 milyar terhadap tahun 2018.

Berdasarkan information yang terkumpul, sarana yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa Fakultas Vokasi adalah instagram dan facebook. Saat ini, terkandung lebih berasal dari 60 sosial sarana dan aplikasi yang muncul dengan menambahkan banyak pilihan bagi pengguna cocok dengan keperluan mereka. Berdasarkan hasil survey, anak usia 18-34 tahun manfaatkan sosial sarana facebook dengan duduki peringkat tertinggi di dunia, diikuti oleh snapchat, dan instagram (comScore Mediametrics, 2015).

Mahasiswa Fakultas Vokasi banyak menggunakan waktunya untuk membuka sosial sarana antara 2-4 jam sehari. Bahkan banyak yang mengalokasikan saat di atas 4 jam sehari. Hal ini memperlihatkan bahwa mereka sudah berpikiran sosial sarana merupakan dunia kedua yang mesti senantiasa dipantau perkembangannya. Namun alokasi saat tersebut masih jauh dibawah hasil survey Asano, 2017 yang menjelaskan bahwa remaja menggunakan saat 9 jam untuk berinteraksi di sosial media. Bahkan 30% remaja mengalokasikan saat selama hari untuk berinteraksi di sosial sarana (Asano, 2017).

Aktivitas paling banyak yang dijalankan ketika membuka sosial sarana adalah mencari informasi cocok keperluan para mahasiswa, mengupload foto kegiatan mereka, membaca status orang lain, mengunduh file, laksanakan pembaharuanstatus, mengunduh video dan foto, dan juga mengunggah file.

Responden umumnya laksanakan update informasi, status, video, foto 1-3 kali sehari, dan beberapa mahasiswa upload di atas 6 kali sehari. Selain itu, sebanyak 5 prosen berasal dari responden amat jarang upload di sosial media.

Mereka tidak memperbaharuiinformasinya secara rutin tiap tiap hari. Terkait informasi yang diperbaharui oleh responden, 53% memperlihatkan bahwa mereka memperbaharui informasi perihal hal-hal pribadi, 30% perihal hobi, dan 9% perihal berita sensasional misalnya berasal dari para orang populer dan informasi perihal politik.

 

Kredibilitas Sumber Informasi

Sebelum mengunggah informasi, responden laksanakan verifikasi atas informasi yang mereka dapatkan. Diantaranya dengan laksanakan verifikasi terhadap isikan informasi, diikuti dengan asal sumber informasi, dan pengaruh yang ditimbulkan berasal dari informasi tersebut. Ada beberapa sumber yang digunakan oleh responden untuk memperoleh informasi, yakni 91% berasal dari sosial sarana dan 69% berasal dari internet dan juga berasal dari web site berita online.

Responden tidak dulu menyita informasi berasal dari artikel ilmiah layaknya jurnal, hasil penelitian, maupun berasal dari buku-buku teks. Berdasarkan hasil survey, 45% responden laksanakan verifikasi dengan cara memperbandingkan informasi berasal dari beberapa sumber, memandang siapa yang menulis informasi tersebut, dan memandang tingkat kebaharuan informasi tersebut.

Meskipun information share tidak cuma hanyalah proses transfer informasi untuk berikan dan menerima. Akan namun secara praktek kegiatan itu dijalankan secara spontan dan kadang-kadang tidak mengerti proses proses berikan dan menerima informasinya.

Dalam perihal ini tidak cuman memperbaharui informasi berbentuk gambar, video, file, maupun text responden termasuk berperan aktif didalam menambahkan komentar didalam sosial media. Dalam sehari ada 75% responden menjawab dan menambahkan komentar sebanyak 1-3 kali, bahkan ada yang menambahkan komentar 4-6 kali sebanyak 28%, dan >6 kali sebanyak 2.5%.

Sosial sarana dinyatakan sebagai sarana yang tepat untuk membagikan informasi dikalangan mahasiswa. 91% respon menjelaskan bahwa sosial sarana gampang digunakan untuk memperbaharui beraneka bentuk informasi secara cepat melalui gadget.

Mengakses sosial sarana dengan gampang mengakibatkan responden cepat memperoleh informasi yang dicari. Hal ini yang menjadikan responden sepakat kecuali sosial sarana amat cocok digunakan untuk share informasi.