Mudahnya akses masyarakat dengan sosial media memudahkan informasi tersampaikan dengan cepat. Hanya saja kadang sulit untuk menyaring, mana yang hoax dan mana yang betul. Seperti halnya ketika Anda membaca informasi seputar kolesterol. Tidak sedikit itu hanya mitos seputar masalah kolesterol yang menyesatkan.
Meluruskan Mitos Kolesterol di Masyarakat
Banyak sekali informasi yang tersebar tentang kolesterol di masyarakat. Yang kadang hanyalah sebuah mitos. Berikut adalah sejumlah informasi yang tidak lebih dari sekedar mitos tentang kolesterol.
Hindari makanan mengandung lemak
propaganda di masyarakat yang banyak disebarkan oleh dunia pemasaran adalah betapa buruknya mengonsumsi makanan berlemak. Ini sebagai bentuk upaya meningkatkan penjualan produk rendah lemak di pasaran.
Masalahnya, tubuh biar bagaimanapun tetap membutuhkan lemak, termasuk pula kolesterol. Lemak penting untuk kinerja otak, pembentukan energi dan proses penyerapan vitamin seperti A, D dan E. Juga penting dalam proses pembentukan hormon dan enzim.
Justru, banyak produk rendah lemak buatan di pasaran sebenarnya tidak bisa dikatakan sehat. Untuk menutupi kekurangan rasa akibat berkurangnya kadar lemak dalam makanan, produsen menambahkan rasa dengan pemanis buatan, ekstra gula dan bahan adiktif lain. Alih alih menjadi sehat, bahan bahan ini justru bisa membahayakan tubuh.
Kolesterol hanya ancaman untuk usia lanjut
Ini juga bisa dikatakan sebagai mitos kolesterol, karena mereka di usia muda dan produktif tidak lantas menjadi bebas resiko. Diakui bahwa sebagian besar kasus kolesterol terjadi pada mereka di usia lebih dari 50 tahun. Tetapi tidak sedikit pula kasus ditemukan pada mereka di usia 30an, bahkan 20an.
Karena kolesterol lebih berkaitan dengan pola makan dan gaya hidup. Anda bisa beresiko tinggi bila Anda terbiasa mengonsumsi makanan berlemak terutama makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi, seperti makanan siap saji, jeroan dan santan. Berapapun usia Anda, resiko Anda tetap tinggi.
Tetapi bila Anda lebih memilih mengonsumsi makanan sumber lemak tidak jenuh seperti ikan ikanan, kacang kacangan dan lemak buah seperti pada alpukat. Maka Anda memiliki resiko lebih rendah, meski Anda berada di usia lanjut.
Tidak Ada gejala berarti kolesterol aman
Berasumsi dengan cara demikian juga sebenarnya beresiko. Karena sebetulnya, gejala dari kolesterol tinggi pun kadang sulit dikenali. Jadi bisa jadi Anda sebenarnya sedang bergejala tetapi tidak menyadarinya.
Gejala dari kolesterol tinggi akan lebih seperti tubuh yang mudah lelah dan pikiran sulit konsentrasi. Anda kerap merasa meriang seperti masuk angin, disertai rasa pegal pegal. Kadang muncul tekanan di area pundak atau leher.
Dengan gejala yang samar seperti ini, kadang sulit bagi penderita penyakit kolesterol tinggi untuk menyadari kondisi tubuh mereka. Jadi akan lebih baik Anda tetap melakukan pengecekan rutin setidaknya 1 sampai 3 kali setahun.
Bila kolesterol tinggi, cukup diet untuk mengatasinya
Mitos tentang kolesterol lain yang juga banyak muncul adalah asumsi yang menganggap kolesterol tinggi itu masalah sepele. Cukup dengan diet singkat bebas lemak dan masalah Anda selesai. Padahal, kolesterol tinggi tidak sesederhana itu.
Kadang, diet dan olahraga saja tidak cukup efektif menurunkan kolesterol. Anda tetap perlu mengonsumsi obat penurun kolesterol bila memang kadar kolesterol Anda terlalu tinggi.
Kadang beberapa orang akan mengalami masalah kolesterol tinggi berketerusan, jadi menjaga pola makan harus dilakukan dalam jangka panjang. Ini biasanya berkaitan dengan metabolisme tubuh yang menurun, baik karena aspek kesehatan atau usia.
Anda akan menemukan lebih banyak lagi informasi salah yang merupakan mitos tentang penyakit kolesterol dalam deherba. Pastikan Anda memahami apa saja informasi salah seputar kolesterol untuk memastikan cara menjaga kesehatan tubuh Anda dengan tepat dan aman.